MANADO,MANADONEWS.CO.ID– Komandan Korem 131/Santiago Brigjen TNI Wakhyono pimpin upacara bendera bulanan, Senin (17/7/2023) di Markas Korem 131/Santiago.
Dalam kesempatan tersebut, Danrem 131/Santiago bertindak sebagai Inspektur Upacara membacakan amanat Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, menyampaikan, TNI telah menyelesaikan program kerja semester pertama Tahun Anggaran 2023, tugas yang dibebankan kepada TNI untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia telah dapat kita laksanakan dengan baik.
“Kepada seluruh Perwira, Bintara, Tamtama, dan Pegawai Negeri Sipil TNI di seluruh penjuru tanah air, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas dedikasi, profesionalisme, dan kinerja yang telah kalian tunjukkan, berdasarkan hasil survei dari berbagai lembaga, TNI tetap dipercaya masyarakat sebagai lembaga dengan tingkat kepercayaan tertinggi dengan nilai proporsi mencapai 95,8%,” ungkap Panglima.
Dikatakan Yudo, situasi dan kondisi di dunia saat ini terus berkembang dengan cepat, dinamis, dan masih penuh dengan ketidakpastian. Hal ini telah memunculkan beragam spektrum ancaman baik ancaman militer, ancaman non-militer, maupun ancaman hibrida yang berpotensi mengganggu kedaulatan dan keutuhan NKRI, serta keselamatan segenap bangsa Indonesia.
Menyikapi beragam kondisi dan tantangan tersebut, TNI sebagai alat utama pertahanan negara harus terus hadir untuk berperan aktif sesuai dengan fungsi dan tugas pokoknya yang telah diamanatkan oleh undang-undang. Sebagai garda terdepan dan benteng terakhir NKRI, TNI harus mampu membantu mengatasi kesulitan dan permasalahan yang dihadapi bangsa dan menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Jaga dan tingkatkan terus performa kalian agar TNI tetap dipercaya oleh masyarakat dan selalu mendapat tempat khusus di hati rakyat. Namun demikian, tentunya dalam pelaksanaan program kerja, terdapat catatan dan hal-hal yang perlu kita evaluasi guna perbaikan ke depan,” ujarnya.
Sebelum mengakhiri amanat ini, saya ingin memberikan penekanan kepada para Perwira, Bintara, Tamtama, dan Pegawai Negeri Sipil TNI untuk mewujudkan visi saya sebagai Panglima TNI, yakni menjadikan TNI sebagai Patriot NKRI, dengan mewujudkan kekuatan TNI sebagai komponen utama pertahanan negara yang profesional, modern, dan tangguh. Hal ini penting agar rakyat kita nyaman untuk bekerja, negara kita aman dari segala bentuk gangguan, dan pembangunan nasional dapat berjalan lancar. Harapan kita semua adalah TNI kuat, rakyat bermartabat.
Beberapa penekanan Panglima antara lain, tingkatkan terus keimanan dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa, serta pegang teguh Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI.
Tingkatkan wawasan, pengetahuan, dan kapasitas diri kalian masing-masing dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas sebagai prajurit TNI guna mewujudkan TNI yang semakin profesional.
Bekerjalah dengan keras dan ikhlas serta maksimalkan kemampuan, manfaatkan peluang, peduli terhadap lingkungan, dan selalu bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Selanjutnya, jaga sinergitas dengan Aparat Pemerintah, Kementerian, Polri dan lembaga lainnya dalam pelaksanaan tugas keseharian dengan semangat gotong royong dan saling bahu membahu. kelima.
Hindari setiap bentuk pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri maupun mencoreng nama baik TNI, terlebih lagi, terkait pelaksanaan pemilihan umum serentak, saya perintahkan seluruh Prajurit TNI agar betul-betul menjaga Netralitas TNI, patuhi dan pedomani 5 perintah Panglima TNI tentang Netralitas TNI.
Selanjutnya orang nomor satu di Korem 131/Santiago menyampaikan, upacara ini rutin dilaksanakan sebagai wujud penghormatan kepada para pahlawan kusuma bangsa, selain itu juga merupakan sarana komunikasi antara pimpinan, staf dan anggota agar setiap kebijakan, petunjuk dan informasi dapat terdistribusikan dan dapat dipahami secara seksama.
“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya sekedar seremonial saja, tetapi harus dimaknai sebagai implementasi nasionalisme kita, melalui penghormatan terhadap simbol negara yaitu sang saka merah putih dan perwujudan penghormatan kepada para kusuma bangsa yang rela mengorbankan jiwa dan raganya,” pungkas Brigjen TNI Wakhyono.
Upacara ini ditandai dengan menyanyikan lagu Mars Kartika Eka Paksi, penghormatan pasukan, laporan Komandan Upacara kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera Sang Merah Putih dan mengheningkan cipta dipimpin Inspektur Upacara.
Serta pembacaan teks Pancasila, pembacaan pembukaan UUD 1945 dan pengucapan Sapta Marga serta pembacaan Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia, Andhika Bhayangkari.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme, pengabdian, tanggung jawab, dan disiplin guna mewujudkan kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang dilandasi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. (Regwilnnlhy)