TONDANO, MANADONEWS – Masyarakat Kabupaten Minahasa akan merayakan Pengucapan Syukur pada hari Minggu, 24 Juli 2014 mendatang. Hal ini dikatakan oleh Kepala Bagian Adm Kesejahteraan Rakyat Setdakab Minahasa, Arodi Tangkere, pada Senin (20/6) siang tadi, di Ruang Kerja-nya.
Dikatakan Tangkere bahwa berdasarkan Rapat Koordinasi Pemkab Minahasa dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB ) Kabupaten Minahasa dan Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW) GMIM se-Minahasa, pada Selasa (14/6) pekan lalu, di Ruang kerja Bupati Minahasa, telah disepakati bersama bahwa perayaan Pengucapan Syukur di Kabupaten Minahasa akan dilaksanakan pada minggu ke-empat bulan Juli, tepatnya pada hari Minggu, tanggal 24 juli 2016.
Ditambahkannya, bahwa dalam Rapat yang turut dihadiri oleh Bupati Minahasa, Jantje Wowiling Sajow, juga membahas beberapa hal menyangkut persiapan perayaan pengucapan syukur seperti ketersediaan bahan-bahan pokok (Sembako), LPG, bahkan peningkatan Kamtibmas di wilayah Kabupaten Minahasa.
Sementara itu, Bupati melalui Kabag Humas dan Protokol, Agustivo Tumundo mengatakan bahwa pada pengucapan nanti, masyarakat dihimbau untuk tidak perlu memaksakan diri menyiapkan sesuatu secara berlebihan.
“Bupati berpesan agar pengucapan tidak dirayakan secara berlebihan karena inti pengucapan adalah untuk mengucap syukur atas berkat Tuhan yang dilimpahkan kepada kita sepanjang tahun, serta sebagai momen bagi kita untuk berkumpul bersama dengan keluarga,” ungkap Tumundo.
Selain itu ditambahkannya, ini merupakan momen dimana masyarakat dapat saling berbagi kasih dengan sesama.
“Kebiasaan masyarakat saat Pengucapan selama ini, siapa saja yang datang dilayani, tapi bukan berarti harus foya-foya,” tandas Tumundo.
Satu hal yang paling penting juga diingatkan bahwa dalam perayaan pengucapan syukur ini masyarakat diminta untuk tidak menyiapkan minuman keras dan hendaknya dapat menjaga keamanan dan ketertiban selama pengucapan syukur.
“Kita harus menjadi tuan rumah yang baik, hindari minuman keras, jaga keamanan, terutama jauhkan dari mabuk-mabukan yang bisa memicu keributan,” urai mantan Kabag Kesra Setdakab Minahasa.
Fransiscus