Berita TerbaruBerita UtamaNasional

Korban Longsor Jateng Bertambah, 47 Tewas dan 15 Hilang

×

Korban Longsor Jateng Bertambah, 47 Tewas dan 15 Hilang

Sebarkan artikel ini
Pencarian korban longsor Jawa Tengah akan terus dilakukan selama 7 hari ke depan, (24/6/2016) sesuai ketentuan yang ada. Jika diperlukan masa pencarian dapat diperpanjang. Foto: BNPB.go.id
Pencarian korban longsor Jawa Tengah akan terus dilakukan selama 7 hari ke depan, (24/6/2016) sesuai ketentuan yang ada. Jika diperlukan masa pencarian dapat diperpanjang. Foto: BNPB.go.id
Pencarian korban longsor Jawa Tengah akan terus dilakukan selama 7 hari ke depan, (24/6/2016) sesuai ketentuan yang ada. Jika diperlukan masa pencarian dapat diperpanjang. Foto: BNPB.go.id

JAKARTA, MANADONEWS Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban hilang yang tertimbun longsor di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Tim SAR gabungan menemukan lagi 4 korban dalam kondisi meninggal dunia, pada Senin (20/6/2016) sekitar pukul 09.00 hingga 12.00 Wib.

Tiga orang ditemukan di Desa Donorati Kecamatan Purworejo dan satu orang ditemukan di Desa Caok/Karangrejo, Kecamatan Loano. Dengan demikian total korban bencana banjir dan longsor di Jawa Tengah adalah 47 tewas dan 15 orang hilang. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resminya, Senin, 20 Juni 2016, pukul 16:0 WIB.

MANTOS MANTOS

Pencarian korban difokuskan di Desa Donorati yang diperkirakan masih ada 6 orang hilang dan di Desa Caok/Karangrejo ada 8 orang. Sementara itu di Desa Jelog Kecamatan Kaligesing masih ada satu orang hilang. Sekitar 250 personil Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, NGO, relawan masyarakat mencari korban hilang di Desa Dorowati.

Baca Juga:  Program WLMM Santunan Duka Tepat Waktu

Akses jalan yang sebelumnya tidak bisa dilalui, saat ini sudah diperbaiki sehingga 3 alat berat dapat membantu pencarian korban. Kondisi tanah labil dan potensi longsor susulan masih tinggi jika hujan di bagian hulu. Sedangkan di Desa Caok/Karangrejo tim SAR gabungan berjumlah sekitar 200 personil terus melakukan pencarian korban.

Kepala BNPB, Willem Rampangilei, bersama Bupati Purworejo, Ketua Komisi 8 DPR RI, dan pejabat BNPB di lokasi longsor di Purworejo untuk mendampingi BPBD dalam penanganan darurat. Operasi SAR ditetapkan hingga 7 hari ke depan (24/6/2016) sesuai ketentuan yang ada. Jika diperlukan masa pencarian dapat diperpanjang.

Daerah longsor yang terjadi di Purworejo, Kebumen dan Banjarnegara merupakan daerah rawan sedang hingga tinggi longsor. Adanya pemicu hujan lebat menyebabkan longsor terjadi dan menimbulkan korban jiwa. Perlu ada upaya mitigasi stuktural dan non struktural untuk melindungi masyarakat dari bahaya longsor. Ke depan penataan ruang yang berbasis peta rawan longsor perlu lebih ditegakkan dalam implementasinya untuk melindungi masyarakat dari longsor.

Baca Juga:  Peduli Dunia Pendidikan, Satgas Pamtas Yonif 715/Motuliato Renovasi Ruang Belajar Anak-Anak di Perbatasan

Masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kesiapsiagaannya mengingat potensi banjir dan longsor masih tetap tinggi seiring dengan hujan lebat masih berpotensi tinggi.

[bnpb.go.id]

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Manadonews.co.id – DPRD Sulut resmi memutuskan komposisi pimpinan dan anggota Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dalam rapat paripurna internal. Sekretaris DPRD Sulut, Niklas Silangen, membacakan susunan AKD, di ruang rapat paripurna,…