JAYAPURA, MANADONEWS – Penyelenggaraan Festival Danau Sentani (FDS) 2016 resmi dibuka oleh Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural, Hari Untoro Dradjat yang hadir mewakili Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Didampingi oleh Wakil Gubernur Provinsi Papua, Klemen Tinal dan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, Hari Untoro Dradjat memukul tifa sebagai tanda dimulainya FDS 2016, Senin, 20 Juni lalu.
FDS 2016 kali ini merupakan penyelenggaraan tahun ke-IX diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura. Festival ini berlangsung sejak tanggal 19 sampai 23 Juni 2016 di Kawasan Wisata Khalkote, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Hari Untoro Dradjat mengatakan “Kementerian Pariwisata ikut mendukung salah satu event besar di Provinsi Papua ini, event FDS menjadi sarana penting dalam melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai seni budaya dan kreatifitas masyarakat yang ada di sekitar Danau Sentani serta menjadi atraksi dan daya tarik wisata ‘Wonderful Indonesia’ untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara khususnya ke Jayapura maupun Indonesia pada umumnya.”
Hari Untoro Dradjat juga menambahkan, “Pariwisata dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengurangi perpindahan penduduk dari daerah ke kota-kota besar. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata perlu diperhatikan meliputi atraksi, akses dan amenitas-nya.”
Wakil Gubernur Provinsi Papua, Klemen Tinal mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang mendukung penyelenggaraan Festival Danau Sentani tahun 2016 ini dan mengharapkan tahun depan, kawasan Danau Sentani dapat menjadi salah satu destinasi prioritas pariwisata yang dikembangkan oleh pemerintah pusat.
Satu Dalam Keanekaragaman
Festival Danau Sentani 2016 kali ini mengangkat tema “One In Diversity For Greatness” yang artinya “Satu Dalam Keanekaragaman Untuk Kejayaan”.
Dalam hal ini, masyarakat Kabupaten Jayapura yang terdiri dari beragam suku asli dan paguyuban Nusantara akan diajak untuk meraih kejayaan bersama-sama. Selain itu, tema tersebut diangkat guna memberikan banyak pemahaman tentang kerukunan dan toleransi kepada masyarakat Indonesia.
“Papua itu sangat spesifik dan menjadi menarik dibicarakan di mana-mana. Untuk itu ada inisiatif lokal bicara tentang keanekaragaman dan toleransi,” ujar Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw.
FDS 2016 kali ini diikuti oleh 24 kampung di sekitar Danau Sentani yang terdiri dari 6 kecamatan. Selain pertunjukan seni dan budaya, FDS memberikan ruang bagi masyarakat sekitar menampilkan ciri khas masing-masing melalui beberapa kategori lomba. Selain itu, FDS 2016 juga diramaikan dengan pameran ekonomi kreatif dan hasil bumi khas Papua seperti kerajinan kulit kayu, batik Papua, produk olahan cokelat, kopi, sagu dan buah merah yang diharapkan akan semakin memperkenalkan produk Papua yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Dinas Pariwisata daerah setempat juga memunculkan ikon utama yang dapat menjadi daya tarik wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. Penyelenggaraan FDS 2016 juga mengadakan lomba-lomba seperti Suling Tambur, Sosio Drama, Folk Song, Dayung perahu Laki-laki (IFA), Dayung Tradisional Beregu Putra dan Putri, Panahan Tradisional Putra, Tari Kreasi Baru. Serta diadakan Tour Wisata di Danau Sentani, Overland Tour dan Diplomatic Tour bagi para pengunjung Danau Sentani.
[Kemenpar | Biro Hukum dan Komunikasi Publik]