TAHUNA, MANADONEWS – Dinamika politik di Kabupaten Sangihe belakangan sempat membuat Wakil Ketua DPD PDIP Sulut Steven Kandouw sedih. Dengan berat hati, pihaknya harus memecat sejumlah kader mulai dari eksekutif dan legislatif. Mereka dipecat karena terbukti tidak se-arah dengan partai berlambang banteng moncong putih di Pilkada Sangihe, 2017. Satu diantaranya kini menjadi lawan PDIP. Padahal, si mantan kader telah dipersiapkan untuk maju pada Pemilu 2019 sebagai calon anggota DPR RI. Sementara sang istri disodorkan menjadi calon wakil bupati mendampingi HR Makagansa.
“Rasanya saya ingin menangis melihat seorang teman yang sudah puas merasakan fasilitas partai mulai dari pimpinan DPRD dan Wakil Bupati, akhirnya menghianati partai. Masih banyak kader partai yang belum merasakan seperti itu. Tiap minggu ke Jakarta. Main golf, tenis serta semua fasilitas mewah yang didapat, dan akhirnya dia meninggalkan perjuangan kita semua?,” sesalnya.
Sebagai kader, kata Kandouw, dirinya mengaku sempat iri mendengar tawaran tersebut. “Saya sebenarnya iri. Mana bisa, orang ini sudah lama menjadi pimpinan DPRD kabupaten. Selanjutnya, Wakil Bupati 2 periode. Kok sekarang ditugaskan jadi anggota DPR RI. Begitu juga dengan istrinya yang ditawakan calon Wakil Bupati,” ungkap Kandouw.
Di sisi lain, Kandouw menjelaskan, PDIP satu-satunya partai yang memiliki struktur kader jelas. “Sejak tahun 1997 saya utusan ranting. tahun 1999 PAC, tahun 2000 DPC hingga sekarang DPD. Cuma di struktur PDIP, dari ranting hingga sekarang jadi Wakil Gubernur,” bebernya.
Dia pun menceritakan awal mula memilih karir politik melalui PDIP. Pencalonan perdana tahun 1999 untuk DPRD Minahasa. Saat itu, Kandouw merasakan pahitnya kekalahan. Selang lima tahun kemudian, suami dr Devi Tanos ini tidak kapok. Tahun 2004, akhirnya terpilih menjadi anggota DPRD kabupaten. Berkat kerja keras dan loyalitasnya terhadap partai, berturut-turut tidak pernah absen duduk menjadi anggota Fraksi PDIP. Bahkan di tahun 2014, meraih suara terbanyak dan berhak atas amanah sebagai Ketua DPRD Sulut. Lebih sakti, bersama Olly Dondokambey, dipercayakan masyatakat memimpin Sulut setelah menang pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sulut 2015 lalu.
“Terkait isu zolimi, kembali saya memberikan klarifikasi. Bahwa, tugas partai bukan hanya eksekutif, melainkan juga legislatif. Ini harus jelas, ceritanya jangan diputar sana-sini. Tapi biarkanlah Tuhan yang membalas,” tukasnya.(YOUNGKY)