MANADO, MANADONEWS – Sekretaris DPD Taruna Merah Putih (TMP) Sulut Torry Kojongian mengatakan saat ini berlangsung pelbagai aksi yang bersifat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kami menilai belakangan ini banyak terjadi peristiwa yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa terutama aksi-aksi intoleran yang sudah mengganggu ketertiban umum dan ironisnya saat mereka melakukan unjuk rasa karena diperiksanya pimpinan ormas tersebut di Jawa Barat karena penghinaan terhadap Pancasila, eh mereka itu tanpa izin datang berdemo di depan Bareskrim Polri Jakarta Selatan dan dengan lantangnya ormas intoleran ini menyebut akan melaporkan Ketua Umum kami soal pidato politiknya saat HUT ke 44 PDI Perjuangan, yang di tafsir sendiri oleh pimpinan ormas tersebut sebagai penistaan agama, sementara anggotanya membawa Sangsaka Merah Putih yang merupakan simbol Negara NKRI yang sudah dicoret-coret saat melakukan demo,inikan jelas tidak benar dan sudah melanggar aturan ditambah menghina simbol negara pula, ini konyol dan harus di bubarkan.” papar Kojongian yang juga aktif sebagai pimpinan ormas toleran Forum Komunikasi Kawanua Muda Indonesia (FKKMI) yang berdomisili di Jakarta dan Sulut.
“Kebhinnekaan Indonesia sedang digoyang oleh tekanan aksi-aksi ormas intoleran. Mereka selama ini sudah meresahkan publik. Mereka siap karena mungkin merasa dibekingin dan dibiayai oleh orang-orang kuat. TMP akan siap melawan ormas intoleran,” ungkap Kojongian kepada sejumlah wartawan sembari mengungkapkan keprihatinan dengan ormas seperti itu.
Terlepas dari itu, pernyataan dan komitmen Panglima TNI, untuk mengusut tuntas serta menyelesaikan karena sudah menjadi tugas TNI, untuk melindungi bangsa Indonesia dari perpecahan termasuk dalam menghadapi ormas intoleran karena garda terdepan pertahanan NKRI, TNI punya kewajiban untuk melindungi warga dan NKRI, Kojongian berharap PDI Perjuangan ini Taruna Merah Putih, Banteng Muda Indonesia dan Bamusi serta pimpinan ormas yang toleran tetap harus menahan diri dan berkepala dingin, dengan memberi kesempatan kepada POLRI dan TNI untuk bekerja.
“Dalam penanganan aksi-aksi anarkis kelompok-kelompok yang anti-Pancasila, Polri menjadi ujung tombak. Sikap tegas TNI dianggap dapat mempermudah proses penegakkan hukum yang dilakukan oleh Polri tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan Rapim TNI membahas sejumlah hal yang krusial, termasuk penanganan terhadap ormas-ormas anti-Pancasila. Seluruh jajaran TNI siap membantu Polri.
“TNI berkomitmen mendukung semua program pemerintah dan sepakat untuk menghadapi semua ormas yang bertentangan dengan Pancasila dan radikalisme,” ujar Gatot di sela-sela Rapim TNI, Selasa (17/1).