TOMOHON, MN – Wakil Wali Kota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan membuka kegiatan peningkatan kemampuan petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin (PFM), komunitas adat terpencil (KAT), penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya (PMKS), yang digelar di Tulip Inn Kelurahan Paslaten Satu, pada Senin (13/3).
Dalam sambutannya Sompotan mengatakan bahwa demi memajukan kesejahteraan umum sesuai dengan amanat UUD 1945 maka diperlukan suatu pemerintahan yang mengatur sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan baik demi keberlangsungan hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu, kendati pekerja sosial di lembaga pemerintahan dibentuk bersifat fungsional, namun pada dasarnya merupakan sebuah pekerjaan profesional yang memiliki bagian penting dalam memajukan kesejahteraan umum sehingga diperlukan adanya peningkatan mutu dan kualitas.
“Seorang pekerja sosial harus bisa menciptakan kondisi masyarakat yang baik dan teratur dalam menjaga setiap fungsi elemennya dalam masyarakat, menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif dengan relasi-relasi yang ada, serta bertugas melakukan pelayanan sosial. Oleh karena itu, mengingat pentingnya peran yang dimiliki maka diharapkan melalui kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan para pekerja sosial,” ungkap Sompotan.
“Masih banyak masyarakat yang tidak mengenal pekerjaan ini, padahal profesi ini merupakan ujung tombak pelaksanaan pemerintahan, terutama dalam hal mewujudkan kesejahteraan sosial bangsa dan masyarakat,” tandas Sompotan.
Sementara itu, Kadis Sosial Daerah Kota Tomohon dr John Lumopa mengatakan, maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya petugas dan pendamping sosial, serta meningkatkan kemampuan keluarga miskin dalam menampilkan peranan sosialnya baik dalam keluarga maupun lingkungan.
“Untuk narasumber kegiatan ini dari dinas sosial daerah Provinsi Sulawesi Utara dan dari unsur Pemkot Tomohon melalui Asisten Kesejahteraan Rakyat Dra Truusje Kaunang. Kegiatan akan berlangsung selama dua hari (13 – 14 maret) dan peserta kegiatan terdiri atas petugas dan pendamping sosial yang berjumlah 25 orang,” jelas Lumopa.
Fransiscus