Ilustrasi
SULUT,MANADONEWS,-.RSUP Prof Kandou Malalayang Manado terus melakukan perawatan bagi pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari data yang didapat hingga hari ini Kamis 7 Februari 2019, total sudah ada sebanyak 90 pasien DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) dan 146 pasien DSS (Dengue Shock Syndrome).
Menurut Robert Tuwaidan, ST. Msi selaku Kasubag Hukormas RS Prof Kandou Malalayang Manado, bahwa keseluruhan pasien yang meninggal karena DBD telah mencapai 12 orang.
“Total pasien yang meninggal hingga tanggal 7 Februari 2019 mencapai 12 orang,” ujar Tuwaidan, Kamis (7/2/2019)
Tuwaidan menambahkan, untuk saat ini pihaknya sementara merawat 6 pasien DHF dan 8 pasien DSS, yang 4 diantaranya positif DSS.
“Saat ini ada 4 pasien yang positif DSS,” bebernya.
Guna mengantisipasi bertambahnya korban, dirinya berharap peran aktif seluruh elemen masyarakat untuk melakukan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk dengan 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus membubuhi larvasida (abate).
“Selain itu melindungi diri dari gigitan nyamuk agar dapat mencegah keluarga dari serangan penyakit DBD.
Gerakan 3 M ini adalah untuk memutus rantai penularan nyamuk penular DBD yaitu Aedes Aegypti yang berkembang biak di air bersih pada tempat-tempat penampungan air di dalam maupun di luar rumah seperti di bak mandi, bak penampungan air yang terletak pada menara air, vas bunga, tempat minuman burung/unggas, ember, drum, kaleng bekas, ban bekas dan lainnya.
“Gerakan 3 M sangat perlu. Begitu pula dengan sampah-sampah yang berpotensi sebagai tempat menampung genangan air,” tutupnya.
(stvn)