MANADO, manadonews.co.id – Belum adanya penetapan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilgub Sulut 2020 ini oleh DPP Partai Nasdem sangat beralasan dan merupakan satu pilihan yang dilematis.Hal ini dikatakan pengamat politik DR Ferry Daud Liando ketika di mintai tanggapan oleh media ini, Jumat (19/6/2020) via telepon.
Menurut Ferry, sepertinya partai Nasdem akan kesulitan memilih tiga figur yg selama ini sering disebut-sebut dan mencuat ke publik.
Dimana katanya, ketiga nama ini punya kelebihan masing-masing, dan kayaknya partai Nasdem semakin bingung ketika muncul nama baru yaitu Bupati Minsel Tetty Paruntu.
” Untuk menyeimbangi kekuatan incumbent, tentu Nasdem perlu strategi, Tidak gampang mematahkan kekuatan incumbent. Mereka berasal dari parpol yg kelembagannya sangat kuat.”ujar dia.
Dijelaskannya, selain Struktur organisasinya sang Petahan sangat kokoh dan saat ini mereka sedang menjabat.
“Meski popularitas tak selamanya menjamin elektabilitas, namun dalam keadaan tertentu seperi ditempat lain, popularitas seseorang tetap menjadi salah satu motif pilihan.”ujarnya sambil menuturkan apalagi saat Apalagi lawan-lawan politiknya belum dianggap cakap dan lebih baik.
Menurut Ferry, sepetinya ini yang sering di bayangkan baik oleh partai Nasdem maupun oleh Golkar. Saat ini Nasdem berada pada 3 pilihan figur besar yakni GSVL, VAP dan E2l, hal itu tidak gampang bagi Nasdem untuk memilih salah satu diantaranya
Sebab salah memilih maka resikonya besar.
Dia katakannya, Ketiga figur ini memiliki kelebihan masing-masing, dari aspek elektabilitas, Wali Kota Manado GSVL sangat diuntungkan, karena sedang memimpin wilayah yg paling padat populasi penduduknya, telah menjabat dua periode tentu membuat namanya sangat dikenal serta sedang menjabat ketua disalah satu organisasi keagamaan terbesar.
Sementara itu katanya, Elly juga tak kalah populer. Ia sering disebut politisi fenomenal dan tak pantang menyerah. Namun hingga kini belum ada kepastian dari yang bersangkutan karena beliau pernah berujar akan fokus mengurus Kabupaten Talaud dimana beliau baru terlilih sebagai Bupati Disana.
Lanjut Ferry, Vonny dikenal publik sangat terbiasa berbagi dengan apa saja yang ia miliki. Sepetinya modal kampanye tidak masalah baginya. Namun jika Bawaslu tegas maka modal yg menjadi andalan satu-satunya selama ini bisa saja tak akan berarti apa-apa. Ia sepertinya Menyadari hal itu sehingga cara untuk menutupinya adalah menggandeng sosok populis seperti mantan Seprov Sulut Siswa Nokodongan.
Disisi lain, Golkar tidak sama dengan Nasdem. Saat ini Golkar tidak punya nama lain selain Tetty Paruntu, namun masalahnya hingga kini Golkar belum memiliki dua kursi tambahan untuk memenuhi syarat ambang batas yaitu 9 kursi.
“Yang pasti kehati-hatian Nasdem menetapkan paslon Cagub sangat beralasan, sebab salah memilih itu resiko besar.”tandas Ferry Liando.(nando)