Bitung, Manadonews.co.id – Raymond Katuuk, pendiri Rumah Baca Cumerita, Yayasan Cipta Kreasi Anak Bangsa di Kelurahan Sagerat Weru Dua, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, menceritakan sejarah berdirinya rumah baca, berawal dari kegemaran membaca buku.
Rumah Baca tersebut berdiri Juli 2019 menggunakan teras rumah mereka sebagai tempat membaca. Di sana terdapat 500 lebih jenis buku yang bisa dibaca oleh siapa saja yang datang.
“Jadi Rumah Baca Cumerita ini sudah berdiri sejak satu tahun lalu. Buku-buku saya dapat dari beberapa teman, juga bantuan dari Balai Bahasa Provinsi dan Kementerian Agama,” jelas Raymond Katuuk di hadapan Walikota Maximiliaan Jonas Lomban dan Ketua TP PKK Kota Bitung, Khouni Lomban Rawung, pada kegiatan kunjungan dirangkaikan dengan peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Kamis (23/7/2020).
Raymond menambahkan, jumlah buku berawal hanya satu rak, selanjutnya terus bertambah.
“Awalnya mulai dari satu rak, kemudian jadi dua rak buku bacaan. Jadi, saya lakukan perlahan-lahan, karena kalau mau menunggu siapa yang mau bantu? Semua tidak akan jalan. Intinya dalam berbuat kita harus action,” tukas Raymond.
Walikota Max Lomban memberi apresiasi atas hasil usaha Raymond Katuuk menghadirkan Rumah Baca Cumerita di Kota Bitung.
“Yang dilakukan bapak Raymond Katuuk dalam rangka memicu keinginan masyarakat, khususnya anak-anak agar senang membaca buku,” terang Max Lomban.
Max Lomban berharap, keberadaan Rumah Baca memicu masyarakat sekitar semakin gemar membaca buku.
“Hal ini tidak banyak dilakukan orang. Hanya bisa dihitung dengan jari, bahkan di Bitung mungkin cuma di sini. Rumah Baca Cumerita ini artinya bacarita,” tutur Walikota yang terkenal murah senyum ini, diakhiri ucapan terima kasih kepada Keluarga Katuuk-Supit dan pembimbing Rumah Baca Cumerita.
(YerryPalohoon)