BOLMONG,Manadonews.co.id-.Tahun ini proyek pembangunan bandara di Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow, akan dipacu.
Apalagi anggaran yang turun untuk proyek tersebut tahun ini cukup besar, Rp48 miliar.
“Dana dari pusat Rp48 miliar. Maret atau April running, kita berharap cepat dilaksanakan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Bolmong, Sugiarto Banteng, Kamis (21/1/2021), di Lolak.
Selain Rp48 miliar, ada lagi anggaran sebesar Rp11 miliar yang merupakan sisa anggaran tahun lalu yang akan digunakan tahun ini.
Maka dengan demikian, tahun ini progress pembangunan bandara yang dinamai Loloda Mokoagow itu akan semakin terlihat.
“Rp11 miliar itu sisa dari anggaran sebesar Rp15 miliar tahun lalu dimana yang terpakai hanya Rp4 miliar. Kontraknya multi year jadi lanjut tahun ini,” ungkap Sugiarto.
Ia mengatakan, anggaran yang dialokasikan tahun ini akan digunakan untuk membiayai penimbunan, pembangunan strip kiri dan kanan, serta elevasi runway.
Lanjut ia menambahkan, jika berjalan sesuai harapan, pembangunan bandara di Lolak ini akan rampung paling lambat tahun 2023 mendatang atau lebih cepat dari target yang ada di RPJMN yakni 2024.
“Karena presiden berniat mempercepatnya. Apalagi Kawasan Industri Mongondow juga bakal segera jalan. Itu harus ditunjang dengan adanya bandara,” ujarnya.
Hingga saat ini pembangunan bandara tersebut sudah menyerap anggaran Rp100 miliar dari total anggaran dalam perencanaan sebesar Rp350 miliar.
“Tahun depan kita sudah akan fokus pada pembangunan drainase, apron dan taxi way,” tandasnya.
Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow dalam beberapa kesempatannya mengatakan, Bandara Lolak yang sudah diberi nama Loloda Mokoagow akan menunjang investasi dan kemajuan di Bolmong.
“Apalagi Kawasan Industri Mongondow (Kimong) segera hadir. Investor akan mudah mengakses Bolmong. Apalagi Bandara ini bakal jadi bandara internasional dengan panjang runway akan sampai 3000 meter,” ujar Yasti.
Beberapa waktu lalu Gubernur Sulut Olly Dondokambey juga mengungkapkan, pembangunan Bandara Lolak akan menjadi prioritas Pemprov Sulut untuk peningkatan kawasan Bolaang Mongondow Raya (BMR).
(*/stvn)