MINUT, MANADONEWS.co.id- Pulau kosong Napomanu yang berlokasi di Desa Sarawet, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara kian dikenal. Sejak diviralkan anggota Komunitas Likupang Raya (KLiR) yaitu komunitas lokal pada tahun 2019 dan diliput sebuah televisi nasional sebagai potensi wisata, lokasi ini makin banyak dimintai wisatawan.
“Pulau ini sangat potensial menjadi lokasi penunjang KEK Pariwisata Likupang. Untuk saat ini memang belum ada fasilitas karena pulau ini kosong tetapi inilah yang membuat daya tarik pulai ini sebagai wisata petualangan,” ungkap Ketua Harian KLiR Jelly K. Maramis yang juga orangtuanya berasal dari Desa Sarawet, Jumat (23/04/2021).
Ia menjelaskan menurut orangtuanya turun-temurun yang pernah berdomisili di desa ini bahwa Pulau Napomanu merupakan bagian dari sejarah karena warga Desa Sarawet ketika perang Permesta terjadi mengungsi ke pulau ini. Ada sekitar 40 keluarga yang menetap sementara di pulau ini sementara yang lainnya ada yang mengungsi ke Pulau Bangka dan Pulau Talise yang lebih jauh jaraknya dari daratan.
“Pulau ini dulunya banyak daratan hanya saja karena seiring waktu puluhan tahun ini, banyak yang mengambil pasirnya untuk dijadikan rumah dan pemberat di kapal ikan maka daratannya pun berkurang hanya ada jika air surut,” katanya.
Adapun sampai saat ini warga setempat mengartikan nama Pulau Napomanu dengan makna Pulau Ayam berasal dari kata Napo artinya ‘pulau’ dan ‘manu’ yang artinya ‘ayam’. “Karena di sini dulu waktu masih banyak daratan ada banyak ayam hutan. Kalau sekarang sudah tidak ada ayam di pulau ini karena daratan hanya ada ketika air surut, namun namanya sudah familiar yaitu Napomanu yang artinya pulau ayam,” ungkap Maramis.
Ditambahkan Sekretaris Umum KLiR yang juga tokoh masyarakat Likupang Raya, Eric Rondonuwu pulau sama seperti pulau kosong yang memang cukup banyak di daerah perairan Likupang. Hanya saja khusus Pulau Napomanu potensial menjadi lokasi wisata karena untuk menuju pulau ini akan melalui sungai hutan bakau yang panjangnya sekitar 2 kilometer jika melalui Desa Sarawet.
“Pulau Napomanu masuk dalam kategori kawasan hutan bakau. Jadi mari kita nikmati keindahannya namun jangan merusaknya dengan sampah, bom ikan atau racun ikan karena selain panorama, lokasi ini adalah tempat mengantungkan hidup nelayan lokal Desa Sarawet,” kata Rondonuwu. (Nando)