Manado – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2021, Selasa (8/2/2022).
Kegiatan dilaksanakan di Hotel Grand Whiz Mega Trade Center (MTC) kawasan Megamas Manado dibuka Kepala BPS Sulut, Asim Saputra. Fasilitator kegiatan Titien Kristiningsih.
Asim Saputra menjelaskan bahwa IDI merupakan salah satu indikator yang dikembangkan bagian upaya menghadirkan perspektif statistik mengukur dinamika demokrasi di suatu wilayah.
“FGD IDI sudah dilaksanakan lebih 10 tahun. IDI 2021 menggunakan metode baru dengan aspek sedikit berbeda,” jelas Asim Saputra.
Menurut Saputra, FGD merupakan forum pengumpulan data yang dicatat dan direkam melengkapi pengumpulan data melalui koding koran dan media online.
“Diskusi terbatas dalam ruangan. Semua pendapat didengar, bisa berkontribusi untuk perhitungan IDI,” tukasnya.
Saputra mengungkapkan bahwa IDI Sulut 2020 berada di angka 79 meskipun aspek kebebasan sipil mengalami penurunan.
“Beberapa aspek penting selama ini didiskusikan misalnya kebebasan sipil tahun 2020 cenderung menurun meskipun angka 79 cukup baik, mendekati angka 80. Pengumpulan indeks data sifatnya subjektif,” kata Saputra.
Asim Saputra juga mengatakan indeks kebahagiaan masyarakat Sulut berada di 5 besar secara nasional.
“Kebahagiaan yang dirasakan berkaitan dengan kondisi politik. Ketika kesenjangan melebar maka kebahagiaan masyarakat akan turun,” tutur dia.
Diketahui, narasumber FGD IDI terdiri kalangan LSM, media, akademisi, politisi, pengamat, organisasi buruh dan birokrat termasuk Sekretaris DPRD Sulut, Glady Kawatu.
(JerryPalohoon)