Manado – Wakil Menteri (Wamen) Kementerian Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif Hiariej, Rabu sore (11/5/2022), melakukan kunjungan kerja sekaligus memberikan pengarahan kepada Satker di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Sulut
Saat Wamen memberikan arahan kepada jajarannya menyebut angka kriminalitas di Sulawesi Utara (Sulut) tergolong rendah dibandingkan daerah lain di Indonesia. Rendahnya angka kriminal tersebut, maka otomatis indikator rumah tahanan di Sulut tidak kelebihan kapasitas.
“Tadi saya sudah cek pak Kanwil Haris Sukamto dan memang benar tidak ada yang overload,” ujar Wamen.
Wamen jug berharap satker di lingkungan Kemenkumham di Sulut terus berbenah. Apalagi hanya ada lima Satker yang menerima predikat sebagai wilayah bebas korupsi (WBK).
“Jumlah ini masih sedikit sebenarnya. Kalau bisa tahun berikut bertambah lima lagi. Jadi dari 25 satker ada 10 yang WBK,” harapnya.
Ia pun membeberkan tiga kunci yang menjadi parameter mendapat predikat WBK yakni integritas, profesionalitas dan integritas.
Sementara kepada Satker yang telah meraih predikat WBK, jangan cepat berpuas diri.
“Meski sudah meraih predikat WBK
namun kita jangan terlena karena predikat WBK bukan berarti bebas korupsi. Terus konsisten dengan tiga parameter tadi,” pesannya.
Sementara Kakanwil Kemenkumham Sulut, Haris Sukamto, menegaskan pihaknya terus berbenah dan tetap konsisten memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Integritas menjadi suatu kewajiban bagi pegawai Kemenkumham.
“Yang utama adalah pembenahan integritas internal yang mesti membanggakan. Itu kami fokus lakukan. Jika internal sudah mantap pasti pelayanan menjadi maksimal,” tegas Haris.
Haris mengakui, membangun semangat bersama di semua Satker tidaklah mudah. Apalagi Provinsi Sulut juga merupakan daerah kepulauan dan keterbatasan jaringan internet.
“Namun itu menjadi tantangan bagi kami dan juga kerja sama tim yang sudah solid, menjadi modal hebat,” pungkasnya.
(BenyaminAlfonso)