Tahuna, MANADONEWS.CO.ID – Direktur Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) Ferdinand Gansalangi,SKM,ME,M.Kes menerima kunjungan dari Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia Chandra Purnama.
Kepada manadonews Gansalangi menjelaskan maksud kunjungan tersebut untuk pengembangan Polnustar dalam mengembangkan SDM.
“Termasuk pengembangan sarana dan prasarana serta pengembangan sumber daya manusia,” sebut pria murah senyum ini Kamis (22/09/2022).
Selain itu, ia juga menyambut baik kunjungan tersebut serta mengapresiasi perhatian pemerintah pusat khususnya Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
“Terima kasih atas perhatian Pemerintah dalam pengembangan pendidikan di kawasan perbatasan dengan Philipina khususnya di Politeknik Negeri Nusa Utara,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, lanjut Ferdinand perhatian tersebut betul-betul implementasi Program Presiden RI Joko Widodo yakni membangun dari pinggiran.
“Perhatian pemerintah tersebut merupakan wujud dari keseriusan Pemerintah dalam membangun wilayah perbatasan, sehingga tidak tertinggal dari daerah lainnya,” tukasnya.
Sementara itu, Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Chandra Purnama meminta untuk menjaga semua fasilitas yang telah di siapkan pemerintah.
“Fasilitas sarana dan prasarana yang ada hendaknya dapat di manfaatkan dengan baik,” sebut Purnama pada kunjungannya dari tanggal 21-22.
Ia berharap dengan adanya sarana prasarana tersebut pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah Nusa Utara terus berkembang.
“Saya berharap pengembangan Polnustar kedepan menjadi lebih baik dan lebih maju khususnya di bidang pendidikan vokasi,” pungkasnya.
Sejarah Singkat Polnustar
Di kutip dari website Polnustar, pada awal tahun 2001 pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe-Talaud, semasa kepemimpinan Bupati A.J.Th. Makaminang (Alm)
dan Wakil Bupati Winsulangi Salindeho (Alm) telah memprakarsai pendirian perguruan tinggi sebagai bagian dari komitmen mereka
untuk membangun sumberdaya manusia di daerah ini, sehingga pada tahun 2002 dngan SK Menteri Kesehatan RI.No.HK.00.06.1.1.1700,
tertanggal 14 Mei 2002 terbentuklah Akademik Keperawatan milik Pemda sebagai pengembangan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang sudah ada sebelumhya.
Selanjutnya pada akhir tahun 2005 bertempat di ruang pertemuan dinas pendidikan provinsi Sulawesi Utara di lakukan pertemuan dangan putra-putri serta tokoh masyarakat Nusa Utara terutama yang berasal dari beberapa kampus Negeri di Sulut dalam rangka pembentukan Universitas daerah.
Dari pertemuan ini terbentuklah Tim Tujuh yang di beri mandat oleh Bupati Kepulauan Sangihe untuk menyusun proposal pendirian perguruan tinggi di kawasan Nusa Utara. (Riko)