Minut,Manadonews.co.id-.GMIM merayakan ulang tahun bersinode ke-88, Jumat (30/09/2022). Sukacita dan syukur disampaikan Ketua Komisi Pelayanan Remaja Wilayah Minawerot, Penatua Kak Joune Ganda.
Kak Joune mengatakan, 88 tahun GMIM bersinode merupakan bukti nyata penyertaan Tuhan pada pelayanan gereja.
“Warga GMIM menjadi garam dan terang dunia, dimana penyertaan Tuhan selalu hadir di tengah-tengah pelayanan GMIM selama 88 tahun. GMIM terus eksis membangun iman jemaat. Mulai dari anak-anak, remaja, pemuda, ibu dan bapak sampai oma dan opa,” ucap Penatua Kak Joune Ganda yang juga Bupati Kabupaten Minahasa Utara.
Ditambahkannya, konsep garam dan terang dunia, warga GMIM sebagai garam harus bisa memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan dan menjadi contoh kesucian dan kemurnian bagi orang-orang sekitarnya.
“GMIM yang telah berperan memberikan kontribusi nyata dikehidupan bermasyarakat, berbangsa dan Bernegara,” tuturnya.
Dirinya mengajak agar selalu rendah hati seperti para penginjil Riedel, Schwarz dan kawan-kawan yang datang menyebarkan Injil ke Tanah Minahasa dengan kerendahan hati.
“Kita tahu persis, tahun 1830 Riedel dan Schwarz, termasuk juga Ulfers dan kawan-kawan datang menyebarkan Injil ke Tanah Minahasa dengan sikap yang sangat “down to earth”, dengan kerendahan hati, yang menjadi salah satu wujud ajaran Kekristenan yang diajarkan oleh Rasul Paulus,” terangnya.
“Mari kita terus jaga kerendahan hati ini, jangan jadi congkak dengan kebesaran kita. Berkat yang Tuhan berikan ini justru harus jadi alat kita dalam bermawas diri,” sambungnya.
Joune juga menyampaikan bahwa GMIM saat ini tengah berada di era hegemoni.
“GMIM ada di era hegemoni. Di 7 dari 15 kabupaten/kota se-Sulut, GMIM mendominasi baik dari segi kualitas dan kuantitas, pemerintah maupun gereja,” ucapnya.
“Hegemoni kita (GMIM) di satu sisi adalah kebanggaan, syukur dan berkat yang diberikan Tuhan berikan bagi Sulut. Tapi di sisi yang lain, (hegemoni) ini merupakan tantangan bahkan ancaman untuk kita semua,” jelasnya.
Untuk itu, di momentum perayaan HUT Ke-88 GMIM Bersinode, seluruh warga GMIM untuk melakukan kontemplasi, introspeksi dan berkaca dengan keberadaan GMIM yang ada saat ini. Ia mengingatkan, hegemoni GMIM saat ini tidak hanya dilihat dari satu sisi mata uang yang menjadi kebanggaan ataupun kebesaran hati, melainkan juga melihat sisi mata uang lainnya yang harus terus diwaspadai.
(Advetorial)