Tahuna, MANADONEWS.CO.ID – Fr Leon Ze pada perayaan sabda Minggu Laetare pada Prapaskah IV mengajak umat menggunakan Mata Hati untuk hal positif.
Di sebut Leon, makna utama atau hal penting yang bisa di tangkap pada bacaan-bacaan hari ini ialah ‘Mata Hati’
dan ‘Mata Rohani Kita’.
“Saudara-saudari terkasih Yesus tidak membiarkan orang yang buta terus menderita, tetapi dengan hati sabar ia menyembuhkan mata orang buta itu dan dalam percakapan ketika di tanya orang farisi orang buta belum tahu siapa dia yang adalah seorang nabi,” sebut Frater Leon Ze.
Lebih lanjut, orang farisi yang menuduh bahwa kalau benar orang Israel orang yang sakit sejak lahir, kusta, lumpuh ialah orang yang berdosa entah ia punya keluarga, entah dia punya saudara karena itu di sebut sejak lahir sudah berdosa.
“Tapi Yesus tidak memandang dosa, tidak memandang penderitaan itu sejak lahir tetapi yang utama ialah bahwa mau untuk percaya, mau untuk bertobat dan pertobatan itu menghasilkan perubahan hidup dan perubahan hidup yang di alami menjadi sukacita, menjadi kegembiraan,” kata Leon.
Itu sebabnya, lanjut Leon pada homilinya hari Minggu Prapaskah yang ke empat di sebut Minggu Laetare atau Sukacita.
“Kita sebagai pengikut Kristus kita pun sering kali bertindak buta dan tuli terhadap apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, kita punya telingah tapi tidak mampu mendengar yang baik, kita punya mata tapi kita tidak mampu melihat kebenaran, tidak bisa melihat dengan jelas,” ujarnya Minggu (19/03/2023).
Di tambahkannya, sering kali dalam menilai orang, menghakimi orang bahkan memfitnah dan kita semua di ajak hari ini untuk bertobat.
“Orang yang mau bertobat mata dan hatinya akan di sembuhkan oleh Yesus sehingga mampu melihat dengan kaca mata yang baru, melihat kebenaran-kebenaran yang baru karena mengikuti kehendak Tuhan sendiri,” sebutnya di hadapan umat Stasi Hati Kudus Bahoi.
Bahkan di kegelapan pun, kata Leon kehidupan manusia selalu di berikan jalan oleh Allah.
“Kita juga harus tampil sebagai orang kristiani untuk mewartakan kasih dan kebenaran Kristus, kita menjadi terang bagi orang lain karena kita sudah di terangi, kita di utus bukan saja untuk diri kita sendiri tetapi juga mampu membawah yang lain kepada keselamatan dan akhirnya kita semua boleh mengumandangkan kemuliaan untuk sama-sama bersukacita dalam kehidupan kita,” tandas Fr Leonardo Frederic Ze. (RikoTakaonselang)