Manado – Untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai Indonesia bebas malaria di Tahun 2030, maka RSUP Kandou Manado melakukan kegiatan pelatihan entomologi malaria untuk petugas puskesmas.
Kegiatan ini dilakukan RSUP Kandou Manado bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Manado bertempat di Hotel Grand Puri manado, 27 November hingga 2 Desember 2023.
Kegiatan tersebut di buka oleh Plt Dirut RSUP Kandou Manado Dr dr Ivonne E Rotty,MKes di dampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado yang di wakili oleh Kepala Seksi P2PM Preity Saronsong,S.Kep dan di ikuti oleh 25 peserta dari puskesmas.
Dirut Ivonne mengatakan kegiatan ini sebenarnya rutin lakukan bekerjasama dengan dinas kesehatan provinsi Sulut dan Dinas Kesehatan Kota Manado.
“Nah, berbagai kegiatan telah kami lakukan untuk menunjang pemerintah terkait bagaimana pencapaian penampilan transformasi kesehatan,” kata Dirut Ivonne.
Dijelaskannya, RSUP Kandou Manado melakukan kegiatan seperti ini, karena RSUP Kandou Manado yakni instalasi Diklat telah terakreditasi secara nasional.
“Karena sudah terakreditasi secara nasional maka RSUP Kandou Manado sudah bisa menjual Diklat ini dan tentu dengan memenuhi persyaratan diantaranya kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan mengacu pada kegiatan atau program yang ada di siakpel yang berjumlah sekitar 400 sekian,” jelasnya.
“Jadi, salah satunya kegiatan ini yang ada di siakpel dan kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Manado dengan melakukan pelatihan terkait etimologi malaria bagi tenaga- tenaga di puskesmas, yang berjumlah 25 orang. Mereka ini sebagai kader-kader, karena memang di harapkan di tahun 2030 Indonesia tereliminasi malaria,” tambahnya.
Menurutnya, bebas dari malaria di mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, kota, provinsi, regional kemudian secara nasional pada tahun 2030.
”Kami mendapatkan informasi bahwa Kota Manado tahun ini, baru saja menerima sertifikat eliminasi malaria, namun karena ada kasus yang ditemukan maka dilakukan pelatihan kader-kader untuk etimologi malaria,” ungkapnya.
“Yang ikut pelatihan ini akan melakukan bionomik dan melakukan identifikasi anopheles serta pemetaan dan lain sebagainya kemudian melakukan manajemen sehingga meminimalkan bahkan menghilangkan sehingga pencapaian eliminasi malaria ditahun 2030 ini dapat tercapai artinya di tahun 2030 Indonesia bebas malaria,” tandas Dirut Ivonne.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dr Steaven Dandel,MPH yang di wakili oleh Kepala Seksi P2PM Preity Saronsong,S.Kep mengatakan Kegiatan ini dilaksanakan untuk pengkaderan dalam upaya-upaya eliminasi bebas malaria di tahun 2030.
”Karena sudah ada kasus Malaria di Kota Manado. Setelah kami telusuri dan survei ternyata kasus tersebut merupakan kasus import artinya kasus ini ditemukan melalui seseorang yang baru saja bepergian dari luar daerah dan bukan penduduk asli Kota Manado,” jelasnya.
Sehingga kata Preity, perlu adanya pelatihan bagi kader – kader untuk etimologi malaria.
”Ini upaya untuk pengkaderan bagi tenaga kesehatan khususnya di puskesmas dalam meminimalisasi kasus malaria sehingga nantinya Kota Manado bebas dari kasus malaria,” tutup Preity. (BenyaminAlfonso)