Airmadidi, Manadonews.co.id – Di kawasan Indonesia bagian timur, Kabupaten Minahasa Utara menjadi pilot project (proyek percobaan) untuk aplikasi rekam medik elektrik.
Aplikasi untuk Minahasa Utara, bernama MinutCare (Minahasa Utara Healthcare), rekam medik elektonik versi terbaru yang sudah terintegrasi dengan Satu Sehat.
Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda, mengatakan aplikasi MinutCare akan mempermudah dan mempercepat pelayanan, membakukan prosedur dan standar pelayanan serta mendapatkan data dan informasi yang akurat.
“Serta meningkatkan manajemen Puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna,” kata Joune Ganda dalam launching aplikasi MinutCare dan Penyerahan Sertifikat Akreditasi Puskesmas di pendopo Kantor Bupati, Kamis (18/1/2024).
Joune Ganda menjelaskan, SIMPUS atau Sistem Informasi Puskesmas telah dikembangkan di berbagai jajaran dinas kesehatan kabupaten di Indonesia.
Pengembangan SIMPUS tersebut diharapkan dapat memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat serta dapat meningkatkan kinerja dan meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas dalam memberikan pelayanan melalui pemanfaatan secara optimal data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas, merupakan salah satu sumber informasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).
“Sangat disadari bahwa kuantitas data saja tidak cukup, kita perlu data yang berkualitas, karena data yang rendah mutunya berakibat pada pengambilan kebijakan dan intervensi program kesehatan yang keliru. Dukungan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat dan cepat sangat menentukan dalam pengambilan keputusan dan menetapkan arah kebijakan serta strategi pembangunan kesehatan yang tepat,” tutur Joune Ganda.
Ia berharap upaya peningkatan kualitas terus dilakukan, baik dari segi ketepatan waktu, validasi, kelengkapan dan konsistensi data.
Untuk meningkatkan kualitas data, maka harus dibangun sistem pemantauan data, sehingga data rutin menjadi data yang akurat, valid, reliable (handal), up to date dan terjaga kerahasiannya.
Selain itu untuk menjamin kevalidan data dan kesamaan dalam menerima informasi perlu dipikirkan konsep satu data sehingga setiap tahapan pemerintahan memiliki data dan informasi yang sama.
Ditambahkannya, pada tahap pertama tahun 2024 ini, Minahasa Utara akan menerapkan Bridging System Primary Care dan Simpus-Minutcare pada 11 Puskesmas di Kabupaten Minahasa Utara.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu telah dilaksanakan penilaian Akreditasi Puskesmas oleh Kementerian Kesehatan, dengan hasil sebagai berikut:
1. Puskesmas Kolongan: Paripurna
2. Puskesmas Tatelu: Paripurna
3. Puskesmas Mubune: Utama
4. Puskesmas Kema: Utama
5. Puskesmas Talawaan: Utama
6. Puskesmas Wori: Paripurna
“Marilah kita tingkatkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada paradigma sehat yang dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur. Upaya ini merupakan tugas besar kita, dengan semangat pengabdian untuk melayani dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” harap Joune Ganda.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Utara, dr. Stella Safitri, mengungkapkan aplikasi Rekam Medik Elektrik Minutcare dengan System Rekam Medik Elektronik Aplikasi MinutCare (Minahasa Utara Healthcare) dikerjakan bersama AdMedika (Telkom Group).
Menurutnya, data yang digunakan merupakan data akurat, valid dan realible sehingga dibangun konsep satu data terpadu dan terintegrasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas manajemen puskesmas dalam memberikan pelayanan melalui pemanfaatan secara optimal data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas, serta mendapatkan sumber informasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).
Dalam implementasinya, SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu; Admin Sistem (manajemen user), Pelayanan yang meliputi Loket, Poli BP/umum, Poli Gigi, Poli KIA, UGD, Rawat Inap, distribusi obat serta mengidentifikasi penyakit terbanyak diwilayah kerjannya dan vitur-vitur yang bisa disesuaikan sebagaimana kebutuhan.
“Setelah ini akan dilanjutkan dengan Bridging dengan Primary Care tujuannya agar petugas hanya cukup melakukan entry data ke satu sistem yang otomatis akan terinput ke sistem Simpus dan Pcare BJPS Kesehatan dalam waktu bersamaan. Sehingga diharapkan efisiensi waktu dan keakuratan data dan tenaga diperoleh,” jelas Stella Safitri.
Kegiatan launching Aplikasi Rekam Medik Elektrik MinutCare dan penyerahan sertifikat akreditasi Puskesmas turut dihadiri Sekda Minut Novly Wowiling serta jajaran eselon II Pemkab Minut, pimpinan PT Telkom, pimpinan BPJS Kesehatan dan jajaran.
(***/Jrp)