Tombulu, Manadonews.co.id – Ketaatan tidak menghapus badai kehidupan tapi menjadi pedoman manusia bisa bertahan.
Hal ini dikatakan Pdt. Hana Ireine Tamunu, S.Th, ketika memimpin ibadah Minggu (21/1/2024) pagi, jemaat GMIM Alfa-Omega Rumengkor.
Pembacaan Alkitab, Kisah Para Rasul 25: 1-12, dengan judul “Paulus di hadapan Festus Naik banding kepada Kaisar”.
“Taat pada perintah Tuhan adalah kebenaran hidup yang sejati menghasilkan buah kebaikan,” jelas Pendeta Hana.
Hukum yang baik tidak dilaksanakan oleh pihak luar atau kepentingan pribadi, justru akan tertanam dalam hati.
Peraturan dan hukum menciptakan perilaku spiritual ketaatan dan disiplin hidup.
“Hidup taat menurut hukum. Ada ungkapan berani karena benar, takut karena salah,” kata Pendeta Hana.
Hal ini dilakukan Rasul Paulus ketika ditangkap dikarenakan kebencian kepada Paulus yang terus memberitakan Injil kebenaran.
Paulus dituduh mengajarkan yang bertentangan dengan hukum taurat.
“Bisa dibayangkan tantangan yang dialami Paulus ketika menyebarkan Injil justru diadili dan dipenjarakan,” ujar Pendeta Hana.
Tuhan menolong Paulus sehingg Festus mengizinkan Paulus naik banding kepada Kaisar.
Diajarkan sebagai umat yang percaya kepada Tuhan jangan takut menyuarakan kebenaran.
“Kebenaran akan selalu tampil sebagai pemenang,” terang Pendeta Hana Tamunu.
Turut hadir beribadah, Ketua BPMJ Pdt. Yudha Kawengian, S.Th, Pdt. Marthen Sendow, M.Th, Wakil Ketua Pnt. Yoppy Warbung, Sekretaris Dkn. Lenda Manorek, Bendahara, Dkn. Vonny Pondaag, Pelsus dan jemaat Kolom 1 hingga 16.
(JerryPalohoon)