MANADO,MANADONEWS.CO.ID– Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) Letjen TNI Mochamad Syafei Kasno mengunjungi prajurit Satuan non Komando Kewilayahan (Satnonkowil) Yonif 712/Wiratama, Rabu (29/5/2024) di Manado.
Batalyon Infanteri (Yonif) 712/Wiratama sebagai Satuan Tempur (Satpur) sekaligus juga merupakan Satuan non Komando Kewilayahan dan bagian dari Kodam XIII/Merdeka, tidak hanya melakukan tugas pokok dalam pertempuran dan latihan tetapi satuan tempur juga berperan aktif dalam kegiatan teritorial.
Kegiatan ini dihadiri Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Candra Wijaya, Dirdiklat Pusterad Brigjen TNI Togar PRL Pangaribuan, Aster Kasdam XIII/Merdeka Kolonel Arm Sumanto, Danyonif 712/Wiratama Letkol Inf Mukhammad Yusron, Kabagbinsatter Subditbinpuanter Letkol Inf Eka Namah dan para pejabat teras Yonif 712/Wiratama.
Danpusterad Letjen TNI Mochamad Syafei Kasno mengatakan bahwa, di dalam kehidupan bermasyarakat kita sebagai Prajurit TNI harus selalu menghormati masyarakat dengan tidak memandang segala perbedaan.
“Sikap saling menghargai dan menghormati atas perbedaan suku, ras dan agama pada kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk adalah pilar tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Syafei.
Dikatakannya, setiap prajurit harus mempedomani sikap teritorial dalam rangka pembinaan teritorial atau Binter di lingkungan TNI Angkatan Darat, adapun implementasi sikap teritorial yaitu senyum, sapa, salam dan silaturahmi untuk selalu menjaga sikap baik kepada masyarakat dan selalu mengedepankan metode komunikasi sosial (Komsos).
“Kita dituntut untuk memiliki sikap teritorial yang menjabarkan wujud nyata penghayatan dan pengamalan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI dalam bentuk tingkah laku dan cara bergaul,” ujar Danpusterad.
Syafei sampaikan bahwa, keberadaan satuan tempur dalam melaksanakan tugas teritorial sangat efektif guna menjaga stabilitas keamanan di daerah operasi yang menjadi tanggung jawab satuan.
“Dari evaluasi kita saat pelaksanaan tugas operasi di Papua keberhasilan kita meredam, menetralisir, menghancurkan dan merangkul justru dari kegiatan teritorial yang dilakukan oleh satuan batalyon tempur, karena di daerah tempur operasi satuan kewilayahan macam Kodim dan Koramil tidak optimal untuk melaksanakan tugas Binter karena diliputi rasa ketakutan serta bahaya ancaman yang terlalu tinggi sehingga pembinaan teritorial dan kegiatan Binter di daerah operasi tidak bisa berjalan dengan optimal, yang bisa berjalan dengan optimal itu justru kalian satuan tempur yang ditugaskan di daerah operasi atau di daerah pedalaman,” tandas Perwira tinggi TNI-AD yang sejak 21 Februari 2024 mengemban amanat sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat itu.
Untuk diketahui, pembinaan teritorial (Binter) merupakan salah satu fungsi utama dari TNI AD disamping fungsi pertempuran dan pembinaan postur, yang berperan membantu pemerintah pusat maupun daerah dalam pengelolaan potensi nasional melalui pembinaan kemampuan teritorial, pembinaan ketahanan wilayah, komunikasi sosial dan Bhakti TNI.
Sehingga pembinaan pengembangan kemampuan Binter TNI Angkatan Darat dititikberatkan kepada pembinaan ke dalam, baik Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) maupun Satuan non Komando Kewilayahan (Satnonkowil). (Regwilnnlhy)