Manadonews.co.id — Perekonomian Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus bertumbuh berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Provinsi Sulawesi Utara, Nicho Lieke, pada Dialog Optimalisasi Jalur Perdagangan Pasifik dari Indonesia Bagian Timur.
Dialog tersebut diselenggarakan oleh APINDO Sulawesi Utara bekerja sama dengan Kanwil DJBC Sulbagtara dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di ballroom Bank SulutGo (BSG), Kamis (11/7/2024).
Sulawesi Utara yang letaknya strategis untuk jalur perdagangan baik laut maupun udara dipandang DPP APINDO Sulawesi Utara sebagai peluang emas yang harus segera dimanfaatkan bersama.
“Oleh karena itu kami menggelar diskusi dengan Tema “Optimalisasi Jalur Perdagangan Asia Pasifik dari
Indonesia Bagian Timur,” kata Nicho Lieke dalam dialog yang menghadirkan pembicara utama Gubernur Sulut, Olly Dondokambey.
Nicho Lieke mengatakan, ungkapan Sulut Hebat memang benar-benar dahsyat dan menjadi kenyataan berkat tangan dingin Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw.
Berdasarkan data, Provinsi Sulawesi Utara pada Maret 2024 mencatatkan ekspor senilai US$ 43, 34 juta, sedangkan impor senilai US$ 18,06 juta.
Negara tujuan ekspor terbesar Provinsi Sulawesi Utara pada Maret 2024 adalah Tiongkok sebesar US$ 7,37 juta atau 17% dari total ekspor.
Singapura menjadi negara asal impor terbesar pada bulan Maret 2024 yang mencapai US$ 8,64 juta atau sebesar 47 % persen dari total impor.
“Dengan adanya jalur logistik ke luar negeri ini maka kami DPP APINDO Sulawesi Utara merasa terpanggil untuk bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Kanwil DJBC Sulbagtara untuk ambil bagian dalam menopang terobosan yang sudah dilakukan oleh pemerintah,” kata Nicho.
Nicho menambahkan, yang menarik dari kegiatan ini termasuk sosialisasi informasi penting terkait potensi strategis Pelabuhan Kota Bitung di Sulawesi Utara.
Terkait akses logistik internasional dan penerbangan langsung ke berbagai negara, ini diinisiasi dan telah terlaksana dengan baik oleh karena Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
Masuknya SITC ke Sulut berhasil memangkas biaya dan waktu tempuh pelayaran ke Tiongkok hingga 70 %.
Direct Call ini merupakan suatu terobosan besar yang telah dimanfaatkan dengan baik oleh Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Maluku, Provinsi Papua dan Provinsi Bali.
“Semoga komoditas-komoditas ekspor dari provinsi lainnya boleh mempercayakan Provinsi Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang untuk ekspor ke Tiongkok,” tukas Nicho.
Dialog dibuka secara daring oleh Ketua Umum APINDO, Shinta Kamdani, dan Kakanwil DJBC Sulbagtara, Erwin Situmorang.
Selain itu, hadir juga Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Andry Prasmuko, Wali Kota Manado, Andrei Angouw, Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, serta puluhan pejabat pemerintahan.
Acara pun selesai dengan sukses ditandai dengan penyerahan cinderamata dan penandatanganan papan putih oleh masing-masing pembicara tanda dukungan untuk Sulawesi Utara menjadi pintu gerbang ekspor di Asia Pasific.
(***/Jrp)