Manadonews.co.id – Kualitas demokrasi akan terwujud jika direspons dengan pikiran menyala.
Hal ini dikatakan profesional skills, Abdul Muis Pawero, dalam kegiatan sosialisasi Pilkada 2024 yang dilaksanakan KPU Sulut di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Kelurahan Malendeng, Kecamatan Tikala, ruas Manado Outer Ringroad, beberapa waktu lalu.
“Kesadaran kritis terus dinyalakan dengan pemikiran kritis,” terang Abdul Muis Pawero yang juga dosen IAIN ini.
Ia menambahkan, masyarakat terutama mahasiswa harus menguasai teknologi digital, bukan sebaliknya dikuasai teknologi.
“Salah satu ciri kita dikuasai teknologi, rencana hanya buka WA tapi sudah buka macam-macam,” tukas Pawero.
Pemikiran kritis dan cerdas, kata Pawero, dibutuhkan sebelum menjatuhkan pilihan dalam kontestasi politik. Mahasiswa harus punya kemampuan berpikir tingkat tinggi.
“Sesuai amanat konstitusi UUD 1945, mencerdaskan kehidupan bangsa,” tandas Pawero.
Namun kondisi sekarang, lanjut Pawero, kecerdasan dari pikiran telah beralih ke teknologi.
“Pergesaran makna kecerdasan, tak lagi berpikir kritis telah beralih ke efesiensi,” tukas Pawero dalam diskusi yang dihadiri ratusan mahasiswa.
Kegiatan dibuka komisioner KPU Sulut, Awaluddin Umbola, dilanjutkan sosialisasi, laporan panitia oleh Nurwahid Lipu dan sambutan pihak IAIN mewakili Dekan Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. Sahari M.Pd.
Selanjutnya, diskusi yang dipandu Deswinta Kusuma Putri, menghadirkan narasumber pimpinan Bawaslu Sulut, Steffen Linu, Kabag Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Partisipasi, Hukum dan SDM KPU Sulut, Carles Worotitjan dan Dosen IAIN, Abdul Muis Daeng Pawero, S.Pd.I, M.Pd.
(JerryPalohoon)