Tahuna, MANADONEWS.CO.ID – Klub Malahasa FC mungkin baru terdengar luas di Kabupaten Kepulauan Sangihe empat tahun terakhir ini sebagai klub papan atas.
Maklumnya saja, beberapa tahun terakhir ini klub lokal di Sangihe begitu merajai turnamen sepak bola yang di gelar di daerah perbatasan dengan Filipina ini.
Sebut saja dua turnamen terakhir yakni Piala Kapolres Sangihe dan Dandim Cup mereka tampil perkasa meraih podium pertama.
Di balik kesuksesan itu, klub yang di miliki Aditya Johanes Seliang ini ternyata punya cerita unik awal muncul kelahirannya sebagai klub amatir di Sangihe.
“Malahasa FC ini lahir sekitar 2011. Kenapa di namakan Malahasa karena itu artinya Tahuna. Karena saya hobi dan bermain sepak bola, maka saya buat klub itu,” ujar Aditya, sapaan akrabnya saat berbincang Senin siang, (04/11/2024).
Mau tahu pemain-pemain awal kala terbentuk? Ia mengatakan mayoritas pemain Malahasa FC saat itu adalah kenek-kenek yang ada di toko yang di milikinya.
“Saking saya sudah ingin punya klub dan bermain di turnamen maka saya panggil pemain orang-orang yang kerja di toko. Saya tak pusing mau menang atau kalah yang penting ada dulu klub ini,” ungkapnya ceplas-ceplos mengingat munculnya Malahasa FC.
Lalu bagaimana Malahasa FC menjadi tim terbaik di beberapa tahun ini, menurut dia cukup panjang proses yang di lewati.
Harus menunggu sampai 10 tahun baru bisa menjadi juara-juara. Klub dan pengurus benar-benar di tempa dengan sabar.
Mulai mendidik pemain binaan sendiri, beberapa tahun kemudian mulai terlihat hasilnya.
“Memang perjuangan yang tak mudah. Tapi sekarang sudah mulai terlihat hasilnya. Selain juara-juara turnamen di Sangihe, juga menjadi utusan ke turnamen yang digelar PSSI Asprov Sulut,” imbuh Aditya yang sering di sapa AJS.
Handry Tatengkeng, pelatih Malahasa FC menambahkan Sangihe punya bibit pemain berkualitas dengan bakat alam.
Sebenarnya itu untuk semua cabang olahraga tak cuma sepak bola. Banyak atlet kenamaan Sulut yang memperkuat PON hingga Pelatnas berasal dari Sangihe.
Nah, sepak bola Sangihe pun demikian, jadi penyumbang pemain untuk Tim PON Sulut.
“Sekitar tiga hingga empat pemain dari Sangihe yang merupakan binaan dari Malahasa FC memperkuat PON Papua empat tahun lalu,” katanya.
Kemudian ada dua pemain binaan Malahasa FC juga pernah bermain di Liga 2 yakni Christofel Rampala (Sulut United) dan Rendy Kakasih (Persiba Bantul, Kalteng Putra, Borneo FC).
Menarik, jika klub lokal di Sangihe menggunakan nama Malahasa FC, maka ketika menjadi utusan kabupaten ke tingkat provinsi hingga nasional membawa nama Persatuan Sepak Bola Sangihe atau Persis Sangihe.
Paling fenomenal prestasi yang di raih adalah mewakili Sangihe dan Sulut menjadi juara Piala Soekarno U-17.
Saat final berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno mengalahkan Sulawesi Selatan.
Berikut Prestasi Malahasa FC di antaranya, Turnamen EE Mangindaan U-12, Kompetisi Askab Sangihe 2014-2015 untuk U-12, Kompetisi Askab Sangihe 2014-2015 U-14, Kompetisi Askab Sangihe 2014-2015 U-16, Persis Sangihe ikut Liga 3 pada 2018, Juara Malahasa FC Dandim Cup 2019, Persis Sangihe Liga 3 pada 2020, Juara Dandim Cup 2021, Juara Kapolres Cup 2022, Juara Dandim Cup 2023, Juara Nasional Soekarno Cup U-17 tahun 2023.
(***/RikoTakaonselang)