Manadonews.co.id – Keterbukaan publik salah satu misi Presiden Prabowo Subianto seperti tak mampu dijalankan pejabat BPJN XV Sulut dan Gorontalo.
Sistem informasi menyangkut realisasi dan program yang dibutuhkan masyarakat melalui pemberitaan media sulit didapatkan karena pola kerja yang amburadul.
Sorotan pun diarahkan kepada Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Sulut-Gorontalo, Handiyana, ST, MT, M.Sc, yang belum lama menjabat.
Handiyana sebagai pimpinan yang baru instansi vertikal ini, sepertinya tak bisa diharapkan bisa melakukan perubahan mekanisme kerja terkait informasi publik.
Awak media yang datang mencari informasi publik terkait capaian pekerjaan proyek dan penyerapan anggaran T.A 2024 di kantor BPJN Sulut-Gorontalo di Suwaan, Minahasa Utara, terhalang dengan sistem yang diterapkan, meskipun sudah janjian dengan pihak kehumasan.
Kepala Urusan (Kaur) Humas, Jelly Rawis, dinilai tidak cakap dalam seluk beluk pelayanan kehumasan.
“Kami awak media datang ke sini dengan maksud ingin bertemu Kepala BPJN untuk meminta konfirmasi terkait penyerapan anggaran dan capaian realisasi pekerjaan T.A 2024 di BPJN Sulut,” kata sejumlah wartawan pos liputan DPRD Sulut, Rabu (18/12/2024).
Kaur Humas Jelly Rawis kepada awak media hanya menjelaskan prosedur yakni mengisi data maksud dan tujuan bertemu dengan Kepala BPJN Sulut-Gorontalo.
Anehnya, setelah mengisi data Jelly Rawis mengatakan, nanti akan menghubungi awak media, tanpa memberikan kepastian kapan waktu yang jelas untuk bertemu dengan Kepala BPJN XV.
Bahkan setelah diminta untuk dipertemukan dengan pejabat setingkat satu level di bawah Kepala BPJN, Jelly Rawis berkelit bahwa mereka sedang sibuk.
Ironisnya, Jelly Rawis selaku Kaur Humas BPJN ternyata tidak pegang data sedikit pun terkait penyerapan anggaran dan capaian kegiatan pekerjaan BPJN Sulut-Gorontalo untuk T.A 2024, sehingga tidak dapat memberikan konfirmasi kepada sejumlah awak media.
(***/Jerry)