Manadonews.co.id – Masyarakat Indonesia diharapkan peduli terhadap proses demokrasi. Meskipun punya kelemahan dan kekurangan namun proses demokrasi Pemilu dan Pilkada 2024 sudah dilalui dengan aman dan lancar.
Hak tersebut diutarakan Kapuslitbangdiklat Bawaslu RI, Roy Maryuna Siagian, ketika membuka ‘Diskusi Kelompok Terpumpun Kajian Evaluasi Pemilu dan Pilkada 2024: Tata Kelola Pemilu di Indonesia sebagai Penguatan Kualitas Demokrasi’ di Hotel Grand Puri, Manado, Jumat (20/12/2024).
“Pemilu di Indonesia yang terbesar di dunia. Pemilu bukan sekedar memilih dan menjalankan proses demokrasi, tapi juga keterlibatan masyarakat karena kedaulatan di tangan rakyat,” jelas Roy Siagian.
Ia menambahkan, diskusi mencari formula baru yang bisa dilakukan di Pemilu 2029, serta mengantisipasi wacana pemilihan kepala daerah dikembalikan ke DPRD.
“Karena Undang-Undang Pemilu masuk Prolegnas, dibawa ke DPR. Bawaslu ingin mendengar aspirasi masyarakat,” tukas Roy Siagian yang didampingi pimpinan Bawaslu Sulut, Erwin Sumampouw.
Roy juga berharap keterlibatan lebih aktif dari masyarakat ikut mengawasi pelaksanaan Pemilu dan Pilkada.
“Partisipasi dalam proses pengawasan, bukan hanya tugas Bawaslu dan DKPP, tapi juga butuh peran masyarakat, meskipun struktur Bawaslu dari pusat hingga TPS,” terang Roy.
Diskusi yang diikuti puluhan peserta dari berbagai kelompok masyarakat, juga menghadirkan narasumber Dekan FISIP Unsrat, Ferry Liando, Jojo Rohi dari KIPP, serta Ketua KPID Sulut, Reidy Sumual. (Jerry)