Tahuna, MANADONEWS.CO.ID – Setelah di laporkan rusak akibat tergerus air deras, Jembatan Taloarane I (Siha) di Kecamatan Manganitu kini telah bisa di lalui kembali.
Pemulihan ini menjadi kabar baik bagi masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada akses menuju Politeknik Nusa Utara (Polnustar).
Kerusakan Akibat Derasnya Air
Kerusakan jembatan terjadi karena kaki jembatan tergerus hingga retak parah akibat derasnya air yang meluap dari Sungai Hiung.
Hujan deras yang berlangsung sejak Sabtu (11/01/2025) siang hingga Minggu (12/01/2025) sore menyebabkan sungai meluap, mengakibatkan gangguan di sejumlah titik aliran air di wilayah tersebut.
Respons Cepat Pemerintah Kecamatan
Kesigapan Camat Manganitu, Julian Pesik, SSTP, mendapat apresiasi dari warga.
Pemimpin yang di kenal inovatif ini segera bertindak dengan memantau langsung wilayahnya yang terdiri dari 18 kampung.
Sejak Minggu sore, ia memastikan keselamatan warga dan memulai langkah awal untuk menangani kerusakan jembatan.
Pada Rabu (15/01/2025) pagi, Pemerintah Kecamatan Manganitu bersama Kapitalaung Taloarane I dan masyarakat bergotong royong melakukan perbaikan darurat pada jembatan.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan aktivitas warga, termasuk transportasi, perekonomian dan pendidikan, tetap berjalan lancar.
“Jembatan Siha yang sebelumnya rusak akibat meluapnya Sungai Hiung kini sudah bisa di lalui. Namun, pengendara roda dua dan roda empat di imbau untuk tetap berhati-hati,” ungkap Julian Pesik.
Normalisasi Sungai dengan Alat Seadanya
Selain perbaikan darurat, tim pemerintah kecamatan dan kampung Taloarane I juga melakukan normalisasi aliran sungai dengan alat seadanya.
Langkah ini penting karena jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses vital ke Kampung Taloarane I dan Politeknik Nusa Utara.
“Kerja bakti ini adalah wujud kepedulian pemerintah kecamatan dan masyarakat untuk memastikan akses transportasi kembali normal,” ujar camat yang kaya inovasi ini.
Apresiasi untuk Kerja Sama Semua Pihak
Kolaborasi antara pemerintah kecamatan, kapitalaung dan masyarakat menunjukkan semangat gotong royong yang kuat dalam menghadapi bencana.
“Langkah tanggap darurat ini tidak hanya memulihkan infrastruktur, tetapi juga menjaga stabilitas aktivitas warga,” tukasnya.
Masyarakat berharap, pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih untuk perbaikan permanen jembatan, guna mengantisipasi kerusakan serupa di masa depan.
Keterlibatan aktif masyarakat dan kepemimpinan tanggap dari Camat Manganitu menjadi bukti bahwa kebersamaan adalah kunci menghadapi tantangan. (Riko Takaonselang)