Manadonews.co.id – Wacana pemilihan kepala daerah dikembalikan ke DPRD ditanggapi serius oleh akademisi, aktivis pro demokrasi dan masyarakat.
Bukan tanpa alasan, menurut Ferry Daud Liando, akademisi Unsrat, wacana tersebut dianggap serius karena diucapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Wacana Presiden ini serius. Power Presiden di DPR kuat. Siapa yang bisa membendung?” kata Ferry Liando dalam ‘Diskusi Kelompok Terpumpun Kajian Evaluasi Pemilu dan Pilkada 2024: Tata Kelola Pemilu di Indonesia sebagai Penguatan Kualitas Demokrasi’ di Hotel Grand Puri, Manado, akhir 2024 lalu.
Secara pribadi, Dekan FISIP Unsrat ini mengungkapkan belum sampai pada sikap setuju atau tidak setuju, masih sebatas memaklumi.
Menurutnya, banyak kepala daerah yang dijabat penjabat punya kinerja lebih baik dari kepala daerah hasil pemilihan secara langsung.
“Mungkin Presiden Prabowo menilai kinerja kepala daerah hasil Pilkada langsung masih kurang. Juga banyak daerah hanya bergantung pada (dana) transfer pemerintah pusat,” tukas Liando.
Diskusi dibuka Kapuslitbangdiklat Bawaslu RI, Roy Maryuna Siagian, didampingi pimpinan Bawaslu Sulut, Erwin Sumampouw.
Diskusi diikuti puluhan peserta dari berbagai kelompok masyarakat, juga menghadirkan narasumber Ketua KPID Sulut, Reidy Sumual dan Jojo Rohi, Ketua Presidium KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu).
(Jerry)