Bitung, Manadonews.co.id – Memprihatinkan, itulah kondisi proyek jembatan Pinokalan yang menghabiskan uang negara sebesar Rp2.984.000.000.
Proyek yang dibangun pada Juli 2023 ini, diduga pengerjaannya asal jadi.
Dugaan ini bukan tidak beralasan, melihat kondisi bangunan yang banyak mengalami keretakan pada bagian badan proyek dengan beberapa papan yang menempel di bagian badan jembatan sehingga banyak terlihat tambalan. Hal ini mengisyaratkan jika kualitas dan kondisi jembatan terkesan asal jadi.
Jembatan yang berlokasi di Kelurahan Pinokalan, Kecamatan Ranowulu, dengan panjang 14,6 meter dan lebar 3 meter ini, kualitasnya tidak sesuai anggaran yang digelontorkan ,yang terindikasi bertujuan mendapatkan keuntungan besar tanpa memperhatikan kualitas proyek.
Selain itu, beberapa bagian bangunan terdapat kayu dalam coran di antara badan jembatan dan tiang penyanggah, dengan beberapa retakan pada penyanggah jembatan yang telah ditambal dengan plesteran.
Tiang penyanggah jembatan pun terletak pada aliran sungai yang dikuatirkan mudah roboh ketika tergerus air.
Kondisi ini menarik perhatian aktivis Robby Supit. Dirinya pun mendesak pihak Polda dan Kejaksaan Tinggi Sulut untuk melakukan investigasi atau turun langsung melakukan pemeriksaan ke lokasi proyek mengingat banyaknya uang negara yang dihabiskan pada pembangunan proyek tersebut.
“Kami menduga ada praktik korupsi pada pembangunan jembatan Pinokalan, sebab terlihat dari kondisi bangunan yang sudah banyak mengalami retak hal ini mengisyaratkan pekerjaan dilakukan asal jadi yang bertujuan meraup keuntugan besar. Kami minta APH untuk segera turun memeriksa proyek ini,” kata Robby.
Lebih lanjut ia menilai proyek yang baru dibangun tahun 2023 ini adalah satu dari sekian proyek yang diduga sarat dengan praktik korupsi.
(GM)