Manado – Tanaman eceng gondok di Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, dapat dimanfaatkan secara ekonomis.
Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Drs. Julius Jems Tuuk, mendorong masyarakat memanfaatkan tanaman eceng gondok dijadikan kerajinan tangan.
“Bisa dimanfaatkan terutama oleh masyarakat sekitar Danau Tondano. Di Pulau Jawa dan Sumatera eceng gondok dijadikan kerajinan anyaman yang sangat diminati turis asing,” ujar Jems Tuuk kepada wartawan Manadonews.co.id di Manado, Sabtu (5/6/2021).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini, meminta kepada pemerintah daerah melalui instansi teknis terkait membantu memberdayakan masyarakat untuk memanfaatkan eceng gondok.
“Bisa difasilitasi oleh pemerintah melalui pelatihan, pendanaan, hingga pembukaan akses penjualan,” tukas legislator Sulut terbaik periode 2014-2019 ini.
Selain kerajinan tangan, eceng gondok juga dapat dijadikan pupuk organik untuk jenis syuran tertentu.
“Seperti terong, wortel, cabai, bayam dan buah-buahan,” kata Jems Tuuk.
Diketahui, selain memiliki dampak positif, eceng gondok juga memiliki dampak negatif yaitu menghalangi sinar matahari yang masuk ke dalam perairan sehingga dapat menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air, kemudian eceng gondok juga sangat mengganggu bagi para nelayan.
Pemkab Minahasa bekerjasama dengan Pemprov Sulut terus berupaya mengendalikan penyebaran eceng gondok di Danau Tondano.
Namun, sifat eceng gondok yang mudah bertumbuh sehingga penyebaran tanaman ini masih sulit dikendalikan. (JerryPalohoon)