Manado – Hari-hari ini berita daerah, nasional serta internasional sedang dibanjiri oleh berita menyedihkan tentang perang Timur Tengah, antara kelompok Hamas dan Israel.
Redaksi sempat menjumpai Greivance Gilbert Lumoindong (GGL), putra bungsu Pdt. Gilbert Lumoindong, calon legislatif PDI-Perjuangan DPRD Provinsi Sulut dari daerah pemilihan Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara.
Redaksi bertanya kepada Greivance apa pendapat dan bagaimana melihat perang Palestina dan Israel?
Greivance memberikan pandangan diawali dengan ‘pelurusan istilah’ bukan perang antara 2 negara yaitu Israel dan Palestina, namun perang antara Israel dengan salah satu kelompok extrimis di Gaza yaitu Hamas.
Karena negara Palestina yang diakui dunia di bawah pemerintahan partai Fatah di tepi barat yang dipimpin oleh Presiden Mahmud Abbas dan Perdana Menteri Mohammad Stayyeh, namun ada kelompok extrimis yang tidak mau tunduk dengan pemerintahan yang sah ini, sehingga mereka memberontak, serta membangun pemerintahan sendiri di Gaza yaitu kelompok Hamas dengan Perdana Menterinya Ismael Haniyyeh.
“Jadi, kelompok Hamas jelas sebenarnya bukan pemerintah resmi Palestina, bahkan sebenarnya kelompok pemberontak dan pengacau di Palestina melawan pemerintahan Palestina yang sah,” tutur Greivance di Manado, Sabtu (14/10/2023).
Selanjutnya, Greivance ditanyakan apakah ada nubuatan Alkitab tentang situasi perang di Timur Tengah ini?
Dijawab, puji Tuhan, semuanya sudah dinubuatkan. Pertama- tama seperti yang tercatat dalam Markus 13:8-9
(8) Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.
(9) Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka. Berarti jelas akan adanya kejahatan, perang, dan kekerasan dimana-mana.
Kedua, Kejadian 6:11, “Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan”.
KJV, The earth also was corrupt before God, and the earth was filled with violence.
Hebrew
וַתִּשָּׁחֵת הָאָרֶץ לִפְנֵי הָאֱלֹהִים וַתִּמָּלֵא הָאָרֶץ חָמָס׃
Membacanya: VATISYAKHET HA’ARETS LIFNEY HA’ELOHIM VATIMALE HA’ARETS HAMAS
“Perhatikan kata terakhir HAMAS yang dalam bahasa Arabnya berarti excitement atau semangat, namun dalam bahasa Ibraninya maknanya Violence (kekerasan),” tukas dia.
Sosok muda kreatif ini ditanyakan, bagaimana peperangan ini bisa terjadi?
Dijawab, ketika justru negara-negara Arab sedang mengadakan perundingan damai dengan Israel, seperti Kuwait, Dubai, Qatar, bahkan Arab Saudi, tiba-tiba secara mendadak, pagi hari, Sabtu, 7 Oktober 2023 sekitar jam 07:00 pagi, saat orang Yahudi sedang dalam euforia kesukaan 3 hari raya, yaitu akhir Sukkot (hari raya Pondok Daun), awal persiapan Simcha Torah (hari turunnya Taurat) serta hari Sabat, tiba-tiba serangan mendadak Hamas dilancarkan dengan meluncurkan sekitar 2.500 rudal.
Lalu pada saat bersamaan, ribuan orang dari kelompok Hamas menerobos pagar electronic pembatas, menyerbu masuk wilayah Israel, menyerang tentara, sehingga hampir 30 orang tentara tewas, lalu membunuh warga sipil termasuk bayi, anak-anak hingga para wanita secara sadis, sekitar 300 orang tewas hari itu, dan 1.200 terluka, serta menawan sekitar 100 orang wanita, anak-anak, serta bayi-bayi secara biadab.
Israel benar-benar ‘kecolongan’, dan tidak dapat berbuat apa-apa, hingga 4 jam kemudian baru dapat mulai mempersiapkan diri, Sabtu malam setelah PM Netanyahu menjelaskan situasi kepada pemimpin-pemimpin PBB dan Uni Eropa serta USA, perihal serangan kelompok extrimis Hamas, dan memohon ijin untuk menjaga warga multietnis di Israel, yang terdiri dari Yahudi, Arab, Druze serta lainnya, dengan mengadakan perlawanan serta memberi pelajaran kepada kelompok Hamas, sesuai dengan aturan resmi ketertiban dunia.
“Setelah mendapat ijin baru pada malam hari Israel mulai mengadakan perlawanan pada kelompok extrimis Hamas,” kata Greivance.
Terakhir, Greivance sebagai politisi muda dimintakan saran agar perdamaian di Timur Tengah bisa terwujud.
Dia memaparkan sebagai bangsa yang berdasar pada Pancasila, yang dapat kita buat, pertama, berdoa untuk perdamaian di Timur Tengah, serta berdoa agar Palestina bebas dari pendudukan kelompok extrimis Hamas.
Kedua, mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, jangan sampai kita sibuk mendukung salah satu pihak baik yang #SupportPalestine maupun yg #SupportIsrael, mari kita menjadi kelompok #SupportPeace serta #SupportHumanity.
“Saya berharap dan berdoa, agar kita di Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara, jangan menambah runyam keadaan di Timur Tengah dengan dukungan kita serta saling menyerang di antara kita. Karena perang ini jelas bukan antar negara, namun antar kelompok extrimis Hamas yang memulai mengadakan serangan tiba-tiba yang berujung pembalasan Israel sebagai negara yang berdaulat. Semoga damai di Timur Tengah yang kita semua dambakan segera terwujud,” pungkas Greivance Lumoindong.
(JerryPalohoon)